Jumat, 31 Oktober 2014

MENGUKUR INDEKS MASSA TUBUH

Indeks Massa Tubuh (IMT) dihitung dengan cara berat badan (kg) dibagi dengan tinggi badan (m) pangkat 2, atau lebih jelasnya:

Contoh:
Misalkan berat badan anda 70 kilogram dan tinggi badan anda 175 cm, maka:

IMT =  70 / (1,75 x 1,75) = 22,86

Selasa, 28 Oktober 2014

7 Fakta unik tentang Kunang kunang


Pernah lihat kunang kunang di malam hari indah bukan hewan ini merupakan salah satu hewan yang dapat mengeluarkan cahaya di malam hari, dibalik keindahan kunang kunang yang berkelap kelip dimalam hari ternyata kunang kunang terdapat beberrapa keunikan ingin tahu keunikan apa aja yang ada di kunang kunang simak 7 keuniakn kunang kunang berikut ini.

1. Kunang-kunang termasuk dalam keluarga kumbang dari ordo Coleoptera

Terdapat lebih dari 2000 spesies kunang-kunang yang tersebar di daerah tropis di seluruh dunia. Mereka dapat ditemukan di tempat-tempat lembab, seperti rawa-rawa dan daerah yang dipenuhi pepohonan. Di daerah lembab itulah kunang-kunang menemukan banyak sumber makanan untuk para larva.

2. Tidak Semua Kunang kunang beraktifitas di malam hari

Ada juga kunang-kunang yang beraktivitas di siang hari. Mereka yang keluar siang hari ini umumnya tidak mengeluarkan cahaya. Hanya beberapa kunang-kunang yang mampu mengeluarkan cahaya bila berada di tempat gelap.

3. Dari mana asal cahaya kunang kunang

Itulah uniknya kunang-kunang! Cahaya yang mereka hasilkan adalah cahaya tanpa panas yang dinamakan Luminescence. Luminescence pada tubuh kunang-kunang dihasilkan oleh suatu zat bernama Luciferin. Nah, zat Luciferin ini bergabung dengan oksigen untuk mengeluarkan cahaya.

4. Zat penghasil cahaya kunang kunang masih menjadi misteri


Walaupun para ilmuwan sudah dapat membuat jenis cahaya yang sama dengan yang dihasilkan kunang-kunang, para ilmuwan tetap harus mengambil beberapa unsur dari tubuh kunang-kunang, karena para ahli kimia belum dapat membuat zat seperti itu. Hal tersebut masih menjadi misteri alam hingga kini.

5. Cahaya pada kunang kunang digunakan untuk menarik perhatian pasangan

Pada kunang-kunang dewasa, selain untuk memberi peringatan tanda bahaya, cahaya pada tubuhnya berfungsi untuk menarik perhatian pasangannya. Tidak hanya kunang-kunang dewasa, bayi kunang-kunang yang masih berupa larva juga mengeluarkan cahaya. Cahaya pada larva berguna untuk memperingatkan hewan lain yang akan memangsa mereka agar tidak mendekat.

6. Kunang kunang memiliki nilai penting

Seperti pada beberapa hewan lainnya, kunang-kunang juga memiliki arti penting dalam beberapa legenda dan kebudayaan. Dalam mitologi bangsa Maya, kunang-kunang sering dikaitkan dengan bintang. Kunang-kunang juga dianggap mewakili utusan dalam kuil-kuil Dewa Maya.

Orang-orang Cina kuno sering memasukkan kunang-kunang dalam sebuah kotak transparan untuk kemudian digunakan sebagai lentera. Sementara dalam kebudayaan dan cerita rakyat Jepang, kunang-kunang memiliki arti yang sama besarnya dengan bunga Sakura yang terkenal itu.

7. Hanya Kunang kunang jantan yang terbang


Nah, jika kalian melihat kunang-kunang yang sedang terbang, kunang-kunang tersebut pastilah berjenis kelamin jantan. Mengapa begitu? Ya, karena hanya kunang-kunang jantan yang memiliki sayap, sementara para betina melekat di dedaunan dan tanah.

Senin, 20 Oktober 2014

PERBEDAAN MALARIA DAN DEMAM BERDARAH

 
Penyakit malaria seperti halnya penyakit demam berdarah merupakan penyakit menular yang menyerang sel darah merah manusia. perbedaan utama dari kedua penyakit ini adalah, Malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina sedangkan demam berdarah ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Penyakit malaria memiliki gejala yang sangat mirip dengan demam berdarah demikian sebaliknya.

Gejala yang mirip antara kedua penyakit tersebut tersebut antara lain demam, sakit kepala, muntah, nyeri otot, pendarahan dan diare.  

Perbedaan kedua adalah penyebab malaria bukanlah virus seperti halnya demam berdarah, penyakit malaria disebabkan oleh parasit plasmodium yang menular akibat siklus kompleks diantara manusia dan nyamuk. Siklus tersebut dimulai dari seekor nyamuk menggigit manusia yang sudah terinfeksi dan mengambil parasit beserta darah yang kemudian menginfeksi nyamuk tersebut, nyamuk ini akan pergi dan menggigit sekaligus menyuntikan parasit tersebut kepada manusia lain.

Perbedaan ketiga adalah masa inkubasi yang lebih panjang pada malaria ( sekitar 1 – 3 minggu bahkan bulan sejak awal tertular) sedangkan virus demam berdarah memiliki masa inkubasi yang cepat 3-4 hari. Parasit malaria membutuhkan waktu untuk matang sebelum berkembang dan menginfeksi sistem tubuh manusia, dalam jagka waktu tersebut parasit hanya akan tinggal dalam sel darah manusia.
Perbedaan keempat berkaitan dengan lokasi endemik kedua penyakit ini. Malaria lebih banyak dijumpai di kawasan Afrika sedangkan Demam Berdarah banyak dijumpai di kawasan Asia Tenggara. Nyamuk Anopheles suka berkembang biak di air tenang yang kotor, sedangkan nyamuk Aedes Aegypti suka berkembang biak di air tenang yang bersih.
Perbedaan kelima adalah jam makan (menginfeksi) kedua nyamuk ini berbeda. Nyamuk Anopheles betina keluar untuk mencari makan pada waktu senja, ataupun fajar, sedangkan nyamuk Aedes Aegypti keluar untuk mencari makan pada siang hari.
Perbedaan terakhir adalah pada pengobatan kedua penyakit ini. Penyakit demam berdarah dapat disembuhkan dengan istirahat yang cukup untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan asupan cairan yang cukup sangatlah penting. Sedangkan untuk malaria pengobatan harus dilakukan dengan terlebih dahulu mengidentifikasikan jeni parasit yang menginfeksi.
Gejala penyakit malaria sangat bervariasi mulai dari ringan sampai berat. Pada orang yang tinggal di daerah endemis dan sudah terinfeksi berkali-kali mungkin saja hanya menimbulkan gejala ringan atau bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali. Berat ringannya gejala dipengaruhi oleh imunitas dan jenis plasmodium yang menyerang.
Pada tahap awak infeksi gejala penyakit malaria hampir sama seperti gejala flu atau penyakit karena virus dan bakteri lainnya.
  • Demam.
  • Menggigil.
  • Sakit kepala.
  • Berkeringat.
  • Rasa lelah.
  • Mual dan muntah.
  • Diare
Gejala-gejala tersebut hilang timbul sesuai dengan perkembangan parasit dalam tubuh mulai dari tumbuh, berkembang biak dan dilepaskan oleh darah dan hati. Plasmodium berkembang dalam darah dan hati sehingga bisa menimbulkan kerusakan darah dan hati. Kerusakan ini ditandai dengan sakit kuning. Karena masa inkubasi parasit bisa berlangsung lama maka walaupun tinggal di daerah yang tidak banyak nyamuknya harus tetap curiga terkena malaria terutama jika telah melakukan perjalanan ke daerah-daerah yang banyak nyamuknya.
Tanda khas penyakit malaria lainnya yaitu:
  • Siklus demam, menggigil dan berkeringat yang berulang-ulang
  • Batuk kering
  • Otot dan atau punggung sakit
  • Limpa yang membesar
Orang yang terinfeksi parasit plasmodium falciparum bisa mengalami perdarahan, syok, kejang, ganggungan sistem syaraf pusat, koma dan kematian. Pencegahan malaria adalah langkah yang paling baik karena meskipun para penderita malaria sudah diberi pengobatan tetapi tingkat kematiannya masih tinggi. Serangan anopheles terjadi pada jam 6 sore sampai pagi dan paling aktif pada tengah malam. Paul Haryanto dari RS Tomohon, Sulawesi Utara, seperti dikutip oleh tribunnews mengatakan bahwa bagi dokter yang biasa menangani malaria, penyakit ini biasa-biasa saja. Kuncinya adalah menghindari gigitan nyamuk. Hanya 1% yang bisa menyebabkan malaria, meskipun demikian satu persen tetap saja berbahaya. (Baca pengobatan malaria)
 
Daerah tropis surganya nyamuk untuk berkembang biak. Selain demam berdarah, malaria termasuk penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan benar. Saat ini terdeteksi hingga 450 spesies plasmodium tetapi ada empat parasit plasmodium yang menjadi perhatian karena paling sering menyebabkan penyakit malaria di indonesia, yakni plasmodium malariae, vivax, ovale dan falciparum.
Parasit plasmodium memerlukan waktu beberapa hari mulai dari terinfeksi hingga menimbulkan gejala penyakit malaria. Rentang waktu ini disebut sebagai masa inkubasi.
  • Plasmodium malariae waktu inkubasinya 18-40 hari
  • Plasmodium vivax dan P. Ovale 12-18 hari
  • Plasmodium falciparum 9-14 hari
Pada kasus-kasus tertentu bisa juga gejala timbul dalam waktu hanya 7 hari tetapi bisa juga sampai 8-10 bulan pada Plasmodium ovale dan vivax. Yang paling berbahaya diantara keempat parasit itu adalah P. falciparum karena gejalanya yang berat dapat menimbulkan kematian.

PENGOBATAN MALARIA

Selama beberapa dekade telah ditemukan beberapa jenis obat yang terbukti dapat ‘meredakan’ sakit malaria. Kata ‘meredakan’ digunakan karena kenyataannya penyakit malaria adalah penyakit yang sangat sulit disembuhkan secara total, hal ini dikarenakan parasit plasmodium yang menjadi penyebab penyakit malaria bersembunyi di dalam hati (liver) manusia sehingga aman dari terjangan atau serangan obat. Parasit plasmodium bersembunyi dan sewaktu-waktu dapat kembali berkembang biak dan kembali menginfeksi sel darah merah. Obat-obatan yang digunakan untuk pengobatan malaria sebagian besar dapat pula digunakan
untuk pencegahan penyakit malaria. Obat-obatan ini akan menjadi lebih bermanfaat dan efektif apabila digunakan untuk pencegahan, karena parasit akan langsung dapat dimatikan oleh obat sebelum sampai ke sistem hati (liver) manusia dan bersembunyi di sana. Penanganan dan pengobatan malaria umumnya menggunakan beberapa macam obat yaitu klorokuin, primakuin, dan quinacrine. Obat-obatan ini menyerang parasit malaria dalam darah dan hati (liver) dapat merusakan sel hati yang sehat, sehingga kurang baik dan dapat membawa efek samping yang buruk pada pasien jika digunakan dalam dosis berat atau dalam waktu yang panjang.
Obat malaria yang paling sering digunakan di Indonesia untuk menagani dan mengobati malaria adalah primakuin dan klorokuin.
Primakuin umumnya digunakan pada pasien positif malaria vivax atau ovale dengan dosis 1 kali per hari selama 14 hari berturut-turut, sedangkan klorokuin lebih banyak digunakan untuk mengatasi malaria falciparum dengan dosis 2,5 gram yang dibagi selama 3 hari (1 gram penggunaan awal disusul dengan 500mg per 24 jam.

Pengobatan dengan menggunakan Kina sering digunakan untuk mengobati malaria atau juga kombinasi antara 2 parasit misalnya falciparum dan vivax, dengan dosis 650g per hari selama 7 hari berturut-turut. Efek samping dari Kina adalah mengganggu pendengaran bahkan dapat merusak pendengaran.